Aksiologi Max Scheler

Konsep Manusia menurut Max Scheler

Klik https://voxntt.com/2021/12/17/aksiologi-max-scheler-sebagai-weltethos-abad-ke-21/83910/

Tinjauan Kritis terhadap Etika Nilai Max Scheler yang bersifat relatif. Masalah pokok dalam etika nilai terletak pada cara pandang kita terhadapnya. Untuk mengatasi hal tersebut, Max Scheler membuat semacam hiaerarki nilai. Nilai tersebut ada yang lebih tinggi dan ada yang lebih rendah.  

Dia mengatakan bahwa kita tidak boleh memandang nilai berdasarkan unsur subjektif kita karena hal itu dapat mengaburkan nilai itu sendiri. Dia lebih menekankan unsur objektifitas bahwa hierarki nilai pada hakikatnya adalah memang demikian ada yang lebih tinggi ada yang kualitasnya lebih rendah. Namun prinsip tersebut tetap saja belum memecahkan persoalan karena manusia itu berlatarbelakang budaya yang berbeda-beda. 

Kita tidak dapat memaksa orang yang mempunyai latar belakang berbeda lalu masuk ke dalam sebuah sistem yang telah dibuat berdasarkan tinggi dan rendahnya nilai. Cara merasakan nilai dari setiap orang juga berbeda-beda. Ada yang mengatakan bahwa nilai rendah ini lebih luhur dari pada nilai luhur ini. Contoh: bagi seorang hedonis. 

Ajaran hedonis menilai kesenangan itu lebih tinggi nilainya dari pada nilai kekudusan atau kerohanian. Dia ingin mengusahakan nilai-nilai yang menurutnya dapat menyenangkan hidupnya ketimbang nilai kekudusan yang yang dicapai lewat askese dan latihan rohani yang lain. Jadi di sini, nilai itu sangat subjektif karena hanya mengandalkan keinginan akan perolehan dari sesuatu yang bernilai itu. 

Max Scheler juga sependapat dengan Nietzsche yang mengangap nilai sebagai sebuah kekayaan rohani yang mesti digali dengan baik. Oleh karena itu, nilai merupakan ciptaan manusia. Max Scheler justru menolak kalau nilai itu disamakan dengan objek lain yang bisa diciptakan oleh manusia. Nilai itu sudah ada. Tugas manusia adalah menemukan nilai tersebut. Nilai itu tidak diciptakan. Nilai itu objektif sama dengan hokum-hukum logika. Nilai itu tidak akan berubah meskipun manusia itu buta nilai (Sueseno, 2000:35).

Baca selengkapnya klik link dibawah ini

https://voxntt.com/2021/12/17/aksiologi-max-scheler-sebagai-weltethos-abad-ke-21/83910/

Terima kasih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SMPK Santo Antonius Ruteng Sukses Gelar Pengimbasan Metode GASING, Matematika Jadi Lebih Menyenangkan!

Anak Hebat Anak Pemulung TPA Ncolang Poco Wae Rii Kabupaten Manggarai Dinobatkan Sebagai Duta Pelajar Remaja Indonesia 2025