Postingan populer dari blog ini
Urgensi Dukungan Emosional bagi Ibu Pasca Keguguran
Urgensi Dukungan Emosional bagi Ibu Pasca Keguguran Oleh: Sesilia Intan Novita Sari* Keguguran merupakan pengalaman traumatis yang berdampak signifikan tidak hanya pada fisik, tetapi juga pada kondisi psikologis seorang wanita. Seringkali, fokus utama tertuju pada pemulihan fisik, sementara luka emosional yang mendalam terabaikan. Opini ini bertujuan untuk menggarisbawahi betapa krusialnya dukungan emosional yang komprehensif bagi ibu yang mengalami keguguran. Dampak Psikologis Keguguran: Sebuah Tinjauan Keguguran dapat memicu berbagai masalah psikologis yang kompleks. Menurut penelitian oleh Neugebauer et al. (1992), wanita yang mengalami keguguran berisiko tinggi mengalami depresi, kecemasan, dan bahkan gangguan stres pascatrauma (PTSD). Kehilangan ini seringkali disertai dengan perasaan bersalah, malu, dan kehilangan harapan (Nikcevic et al., 2012). Lebih lanjut, ibu yang telah membayangkan dirinya dalam peran sebagai ibu merasa kehilangan identitas dan anga...
Aku Sehelai Kain Putih
Aku Sehelai Kain Putih * Melky S.** ketika diangkat dan dilantik menjadi mitra dan ketua forum peduli hak asasi manusia wilayah Indonesia Timur, Nusa Tenggara (NTT & NTB periode 2009-2014_dokpri). Aku adalah sehelai kain putih, terhampar di atas meja kehidupan, menunggu sentuhan pena ilahi. Lahir di Wetok Desa Ndehes, Kecamatan Wae Ri'i l, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, di tengah kesederhanaan yang membalut, aku tumbuh dalam didikan nilai-nilai luhur. Semangat Vita est Militia mengalir dalam darahku, menyadarkan bahwa hidup adalah perjuangan, bukan sekadar rangkaian peristiwa. Dari rahim kesederhanaan , aku belajar bahwa keterbatasan bukanlah penghalang, melainkan pemicu untuk berjuang lebih keras. Orang tuaku, dengan segala keterbatasan, menanamkan mimpi dalam hatiku, bahwa dengan kerja keras dan doa, aku ...
Degradasi Makna Kata
Sisilia Velma Oktaviani Lawi* Bahasa Indonesia, sebagai identitas bangsa, memiliki peran sentral dalam kehidupan bernegara. Dari Sabang sampai Merauke, keberagaman bahasa daerah menjadi kekayaan yang tak ternilai. Namun, seiring berjalannya waktu, terjadi fenomena pergeseran makna kata yang mengkhawatirkan. Seiring waktu bahasa Indonesia sebagai identitas dan pemersatu bangsa terus mengalami metamorfosis. Namun, perubahan ini tidak selalu positif. Degradasi makna kata, terutama akibat penggunaan bahasa gaul dan dialek daerah yang tidak terkontrol, menjadi isu krusial yang perlu diperhatikan. Bahasa Indonesia, sebagai bahasa nasional, terus berkembang dan beradaptasi dengan zaman. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang artinya "Berbeda-beda tetapi satu jua" mencerminkan semangat persatuan dalam keberagaman, di mana bahasa memiliki peran krusial dalam menjaga integrasi bangsa. Namun, perkembangan b...
Komentar
Posting Komentar