RUSIA vs UKRAINA BUNUH CINTA
CINTA, AKU MATI TANPAMU
By: Sobe Milikior
Cinta sering membuat luka bagi setiap hati yang kianati cinta. Sayatan luka itu bagai pisau atau tombak yang menembus daging kehidupan. Sakit bahkan mematikan.
Kesadaran hadir memeluk mesra dalam cinta. Cinta tidak sebatas rindu, tetapi cinta hadir beri arti bagi dia. Air mata hanya bisa dihapus oleh cinta. Cinta hakiki lahir dari kedalaman hati yang saling menyempurnakan.
Cinta, aku mati tanpamu.
Secuil ungkapan ini menggugah hati yang sedang merindu pada ketenangan hati. Lantas, teriakan anak-anak bangsa Ukraina yang memecah langit kehidupan. Tangisan para Ibu yang tersungkur memohon kedamaian dan masyarakat sipil yang hiruk pikuk mencari perlindungan seakan tak dirasakan oleh dunia internasional.
Bagi sang pujangga cinta. Perang tidak akan melahirkan cinta, cinta justru mati dalam perang. Ukraina vs Rusia sedang membunuh cinta. Bukankah harus saling mencintai?
Rusia, aku mati tanpamu. Ukraina, aku mati tanpamu.
Dua sejoli yang sedang bertikai sedang menghancurkan cinta yang sedang tumbuh. Mereka sedang menghancurkan tunas-tunas muda kehidupan. Mereka sedang menciptakan virus kematian.
Saling mencintai dan saling peduli adalah jawaban akhir dari perang ini. Ya, mari bangun dialog kehidupan. Katakan cinta, aku mati tanpamu menjadi satu gugatan penuh makna akan saling membutuhkan.
Salam, kalau aku mati, kamu pun akan mati. Itulah cinta dan eksistensi cinta bagi kehidupan manusia.
(Pen._SM)
Komentar
Posting Komentar