*Selamat Jalan Opa Bruder Wili, SVD dan Pater Yan, SVD* ❤️❤️😭😭
Klarinet sukacita Bruder Willy tak akan pernah terdengar lagi; tetapi atmosfer sukacita dalam kebersamaan mesti tetap terasakan. Kepribadian bruder Willy dengan segala keunikan, karakter dan unjuk dirinya telah berakhir, tetapi sanggupkah kita masing-masing menemukan yang indah darinya dan melanjutkannya? Sosok seperti Pater Yan, yang teduh-hening, apa adanya, sederhana (itu-itu saja). Punya wibawa rohani dan moral, hemat dalam kata namun bersaksi dalam sejuta makna, telah pergi. Pater Yan mewariskan nilai yang amat menantang, ketika kita-kita ini amat gelisah mengenai jaminan-jaminan hidup duniawi dan demi kepentingan pribadi {walau kita setia bernyanyi: jangan cemas tentang makanan, pakaian ataupun hiasan.} Di akhir renungan ini, saya ingin memakai kata-kata dari Sapardi djoko Damono dalam Puisi AKU INGIN, sebagai kata kata dari kedua saudara kita bruder Willy dan Pater Yan untuk kita semua “ Aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan kata yang tak sempat diucapkan: k