RINDU YANG TAK MENENTU ITU KANGEN
FILSAFAT KANGEN* Kangen itu melampaui akal budi. Tak terhingga jika dikalkulasi. Apalagi ditelisik secara rasional ala Kantian. Ia hanya bisa dirasakan. Jua diselami dalam bingkai rasa dan harapan. Sebabnya, kangen adalah cetusan emosi manusia. Emosi dalam ranah berpikir filsafat merupakan sebuah gerakan seni, sastra dan intelektual. Sebagai gerakan seni, kangen bisa mencetuskan lukisan, tarian, lagu. Sebagai gerakan sastra, kangen bisa mencetuskan puisi dan prosa. Dan sebagai gerakan intektual, kangen merupakan pergulatan pikiran antara fantasi dan realitas. Karena itu, jika manusia ingin menghasilkan karya seni, sastra dan buah pemikiran, maka manusia, secara pribadi harus berada dalam disposisi batin kangen. Kangen dalam pengalaman pribadi merujuk pada jalan intuisi, insting dan emosi yang mendapat tempat istimewa dalam ruang kehidupan. Itu adalah bentuk ekspresi yang terpendam dalam hati dan gelisah dalam jiwanya. Kangenisme, tampaknya ditaburkan dari benih pemikir